Kebijakan publik yang mempunyai dampak terbesar dalam dua puluh tahun belakangan ini adalah privatisasi. Kerja erat antar-sektor swasta dan sektor publik terwujud untuk pertama kalinya dalam satu aktivitas bersama sejak revolusi industri di Inggris. Penerimaan yang luar biasa dari para agen pasar uang dan perdagangan jasa telah memberikan signal kuatnya kebijakan privatisasi. Di berbagai kajian, privatisasi selalu dikaitkan dengan dampak kesejahteraan yang diperoleh. Dalam buku ini, implementasi privatisasi di Indonesia menjadi suatu materi yang menggugah betapa pentingnya kebijakan ini dalam kehidupan ekonomi. Penulis meyakini bahwa semua pihak yang terlibat di BUMN dan pemerintah sebenarnya sangat setuju dengan program ini. Namun penolakan yang terjadi sebenarnya lebih merupakan harapan keberhasilan. Melakukan privatisasi di saat ekonomi baik adalah lebih mudah. Memecahkan permasalahan BUMN dengan privatisasi merupakan harapan awal yang harus diselesaikan dengan berbagai tahap berikutnya. Dari analisis yang telah dilakukan, jelas terlihat profesionalisme kementerian BUMN ternyata tidak mampu melawan dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan. Di sinilah letak kekuatan dan kelemahan bangsa kita dalam mengelola BUMN. Kita telah sepakat menggunakan privatisasi sebagai metode ekonomi untuk meningkatklan kontribusi BUMN. Namun di saat lain, kita masih terlibat dalam berbagai hal lain, sehingga program privatisasi ini tidak pernah dilakukan dengan tuntas dalam peningkatan kompetentsi manajemen, daya saing produk dan optimalisasi utilitas aset negara. Pengkajian yang begitu mendalam dan penuangan materi serta pembahasan isu privatisasi yang begitu komprehensif oleh penulis buku ini, membuat buku ini sangat layak untuk dijadikan salah satu referensi utama oleh para pemerhati masalah privatisasi di Indonesia, bagi akademisi, maupun bagi pelaksana sekaligus penentu kebijakan privatisasi tersebut, pada level BUMN maupun pemerintah sendiri.
Maaf, sementara tidak ada ulasan untuk produk ini.
Dapatkan penawaran terbaik jika anda berlangganan newsletter kami